Recent Articles

Blog Search

Sejarah dan Asal Mula Kota Jakarta

Sejarah dan Asal Mula Kota Jakarta

Jakarta, Indonesia - 21 Juni 2022

 

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun kota Jakarta yang ke 495 pada tanggal 22 Juni 2022, DiKlikAja akan memberikan informasi mengenai sejarah singkat kota Jakarta yang banyak menyimpan kenangan tersendiri.

Bermula dari sekitar abad ke-14, Kota Jakarta melewati fase panjang penuh perjuangan hingga kini ditetapkan sebagai Daerah Khusus Ibu Kota (DKI). Dan sejak tahun 1956, hari jadi kota Jakarta ditetapkan setiap tanggal 22 Juni.

Jauh sebelum bernama Jakarta, kota ini telah lebih dulu mengalami banyak pergantian nama. Dahulu kota itu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527–1619), Batavia atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi (1942-1972).

 

Asal Mula Nama Jakarta

Antara tahun 397-1527 atau sekitar abad ke-5 Masehi, wilayah yang saat ini disebut Jakarta masih bernama Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Hindu.

Pada tahun 1527, Pangeran Fatahillah dari Demak berhasil merebut Sunda Kelapa dan mengubah namanya menjadi Jayakarta. Pergantian nama tersebut diperkirakan terjadi pada 22 Juni, yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai hari jadi Kota Jakarta.

Kemudian Jayakarta mengalami perubahan nama menjadi Batavia saat VOC menguasai wilayah ini pada 1619.

Dalam sejarahnya, nama Batavia mempunyai masa hidup yang sangat lama, yakni hingga tiga abad lebih (1619-1942). Namun saat pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942, nama Batavia diganti menjadi Djakarta atau Djakarta Tokubetsu Shi.

Barulah setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepangnya.

 

Sejarah Singkat Kota Jakarta

Riwayat kota Jakarta sebagai tempat hunian manusia dimulai ketika digunakan sebagai pemukiman sederhana pada zaman prasejarah. Hal ini dapat diketahui dari situs-situs kepurbakalaan prasejarah yang ada di Jakarta.

Kemudian singkat cerita, pada masa kekuasaan Kerajaan Tarumanegara, atau sekitar abad ke-5 Masehi, wilayah ini dikenal bernama Sunda Kelapa. Sejak saat itu, Sunda Kelapa sempat beberapa kali mengalami perubahan nama dan terus tumbuh sebagai kota pusat perdagangan hingga akhirnya menjadi kota pusat kekuasaan seperti sekarang ini.

Pada periode Kerajaan Tarumanegara, Sunda Kelapa tumbuh menjadi sebuah kota pusat perdagangan. Menurut kesaksian para musafir Portugis, Sunda Kelapa dipimpin oleh pejabat-pejabat tinggi seperti Tumenggung Sang Adipati dan syahbandar.

Kelimpahan hasil perdagangan itulah yang memikat bangsa Portugis di Malaka untuk membangun benteng di Sunda Kelapa. Namun, sebelum rencana itu berjalan, Pangeran Fatahillah lebih dulu merebut Sunda Kelapa pada 1527 dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.

Perdagangan di Jayakarta pun semakin ramai hingga timbul persaingan di antara pedagang-pedagang Eropa, khususnya Portugis, Belanda, dan Inggris.

Orang-orang Eropa tersebut saling berlomba untuk memperoleh konsesi dari penguasa setempat untuk mendirikan kantor dagang. Pada 1619, Belanda memindahkan kantor serikat dagang VOC dari Banten ke Jayakarta.

Setelah itu, Jayakarta diubah namanya menjadi Batavia dan dijadikan sebagai pusat kekuasaan Belanda di Indonesia.

Batavia pun direncanakan dibangun menyerupai kota-kota di Belanda yang berbentuk blok dan masing-masing dipisahkan oleh kanal. Seiring berjalannya waktu, Kota Batavia diperluas dan fasilitas perkotaannya senantiasa ditambah.

Pembentukan Kota Batavia seringkali menyangkut kebutuhan untuk mendatangkan orang-orang dari berbagai bangsa untuk bekerja di sana. Upaya inilah yang dari awalnya telah menjadikan Batavia sebagai suatu kancah percampuran bangsa.

Kemudian pada penjajahan oleh Jepang dimulai pada 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II.

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sebelum 1959, Jakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat.  Pada 1959, status Kota Jakarta mengalami perubahan dari sebuah Kotapraja di bawah wali kota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu (Dati I) yang dipimpin oleh Gubernur.

Kemudian pada tahun 1961, status Jakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI). 

Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta ditetapkan melalui PP No 2 Tahun 1961 juncto UU No 2 PNPS 1961.

 

Nah DiKlikers demikianlah sekilas info mengenai Sejarah singkat Kota Jakarta. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kamu ya.

Bagi kamu yang sedang mencari aksesoris untuk gadget maupun komputer, kamu bisa kunjungi Official Store DiKlikAja dari platform online (marketplace) seperti Shoppe, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.id, dan Blibli. Atau kunjungi langsung website kami www.DiKlikAja.com.

Namun jika kamu masih ragu beli online, kamu bisa membeli secara offline, dengan datang langsung ke office / toko DiKlikAja.com di alamat; Rukan Mangga Dua Square Blok C No.32, Jl. Gunung Sahari Raya No.1, Jakarta Utara, Indonesia, 14420.

 

Leave a Reply

* Name:
* E-mail: (Not Published)
   Website: (Site url withhttp://)
* Comment:
Type Code