Jakarta, Indonesia - 12 Mei 2024
Saat pengguna PC atau laptop berencana melakukan upgrade komponen, mereka akan menemukan bahwa jenis slot ekspansi yang digunakan bervariasi tergantung pada jenis hardware yang ingin mereka pasang dan kompatibilitas dengan perangkat mereka.
Pada PC dan desktop modern, terdapat dua jenis bus interface utama yang digunakan untuk menghubungkan komponen internal: SATA dan PCI Express (PCIe). Kedua interface ini memiliki slot fisik yang didedikasikan untuk mereka di motherboard.
Namun, ada juga slot inovatif yang dikenal sebagai M.2 yang memiliki kemampuan untuk mendukung baik PCIe (NVMe) maupun SATA.
Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan di antara ketiganya, sebagaimana dihimpun oleh DiKlikAja dari PC World.
Serial AT Attachment (SATA)
Dalam perjalanan evolusi penyimpanan komputer, jenis interface untuk media penyimpanan seperti hard disk telah mengalami perjalanan yang panjang. Singkatan "AT" dalam namanya merujuk pada komputer IBM PC AT yang muncul pada tahun 1984, menandai langkah awal dalam pengembangan teknologi ini.
SATA, yang lahir pada tahun 2000 sebagai penerus dari interface Parallel ATA (PATA), membawa sejumlah keunggulan dibanding pendahulunya. Kecepatan transfer yang lebih tinggi dan kabel yang lebih ramping adalah beberapa dari banyak kelebihan yang ditawarkan oleh SATA. Setiap motherboard biasanya dilengkapi dengan sejumlah slot SATA, seringkali mencapai enam atau bahkan lebih, menciptakan fleksibilitas dalam menambahkan perangkat penyimpanan.
Konektor SATA di perangkat keras seperti hard disk memiliki dua bagian. Selain konektor data yang terdiri dari 7 pin untuk menghubungkan perangkat ke motherboard, ada juga konektor daya yang lebih panjang dengan 15 pin. Konektor daya ini dihubungkan ke kabel dari power supply, memastikan pasokan daya yang memadai untuk perangkat.
Standar interface SATA telah diperbarui beberapa kali sejak kemunculannya. Versi terbaru, SATA 3.5 yang muncul pada tahun 2020, memperbarui spesifikasi namun mempertahankan kecepatan maksimal 6 Gbps (600 MB per detik), sejalan dengan standar SATA 3 yang pertama kali dirilis pada tahun 2008.
Dengan perjalanan sejarah dan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, SATA tetap menjadi bagian penting dalam infrastruktur penyimpanan komputer, menawarkan keseimbangan antara kinerja dan kemudahan penggunaan.
Selain slot SATA yang terpasang di motherboard, interface SATA juga merambah ke berbagai tipe konektor fisik alternatif. Contohnya adalah slot mSATA (mini SATA), yang sering ditemui pada laptop, serta eSATA (external SATA) yang digunakan pada perangkat-perangkat seperti hard disk eksternal.
Kedua jenis ini memperluas kemungkinan penggunaan SATA di luar batas motherboard, menawarkan solusi penyimpanan yang lebih fleksibel dan portabel.
Namun, tidak berhenti di situ, interface SATA juga menemukan tempatnya di slot M.2, yang eksis berdampingan dengan PCIe. Meskipun SATA sering kali dianggap kalah dalam hal kecepatan jika dibandingkan dengan PCIe atau USB untuk perangkat eksternal, namun masih memiliki pangsa pasar yang stabil di dunia komputasi modern.
Keberadaannya yang luas dan kompatibilitas yang baik menjadikan SATA tetap relevan, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menambah kapasitas penyimpanan seperti hard disk atau SSD (2,5 inci) di dalam komputer mereka.
Jadi, meskipun tantangan kecepatan mungkin ada, namun interface SATA tetap menjadi pilihan yang berguna dan dapat diandalkan bagi para pengguna yang ingin memperluas kemampuan penyimpanan komputer mereka.
Peripheral Component Interconnect Express (PCIe)
Seperti riwayat panjang yang menyertai perkembangan teknologi, PCIe juga menghadirkan warisan dari pendahulunya yang bernama PCI, yang diperkenalkan pada tahun 1992 tanpa embel-embel "express".
Sama seperti PCI, PCIe menawarkan fleksibilitas universal dalam mengakomodasi berbagai jenis hardware yang ingin dipasang di dalam komputer. Mulai dari kartu grafis yang membutuhkan kinerja tinggi, kartu WiFi atau ethernet untuk konektivitas jaringan, hingga kartu suara dan media penyimpanan SSD.
Namun, perbedaan kunci terletak pada arsitektur yang digunakan. PCI menggunakan antarmuka paralel, sementara PCIe beralih ke interface serial yang memungkinkan perangkat untuk berbagi bus, menggantikan pendekatan bus individual dari PCI. Kecepatan transfer data PCIe jauh melampaui pendahulunya.
Slot PCIe hadir dalam berbagai panjang, yang menentukan jumlah jalur atau lane yang tersedia untuk mengirim dan menerima data. Dari slot PCIe 1x yang lebih pendek, yang biasanya digunakan untuk hardware dengan kebutuhan kecepatan yang lebih rendah seperti kartu WiFi, hingga slot PCIe x16 yang lebih panjang dan menjadi rumah bagi kartu grafis yang membutuhkan bandwidth besar.
Faktor penting lainnya adalah keberadaan backward compatibility dalam PCIe, yang memungkinkan perangkat yang mendukung standar PCIe yang lebih baru untuk dipasang di slot PCIe yang lebih lama.
Namun, perlu diingat bahwa jumlah bandwidth maksimum yang tersedia untuk kartu grafis mungkin terbatas jika dipasang di motherboard yang mendukung standar PCIe yang lebih lama.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa kartu PCIe dengan konektor berukuran pendek dapat dipasang di slot PCIe yang lebih panjang, seperti kartu PCIe 1x yang bisa dipasang di slot PCIe 4x, namun sebaliknya tidak mungkin dilakukan.
Penjelasan M.2
Dikenalkan pada tahun 2012, M.2, juga disebut sebagai "M dot two", sebelumnya dikenal sebagai Next Generation Form Factor (NGFF), menghadirkan inovasi dalam bentuk faktor baru untuk penyimpanan berbasis chip memori flash, dikenal sebagai SSD atau solid state drive. M.2 memanfaatkan spesifikasi standar Non-Volatile Memory Express (NVMe) melalui bus PCIe, yang memungkinkan penggunaan satu driver universal untuk mengakses semua SSD yang mengadopsi standar tersebut.
Driver ini umumnya sudah terpasang di BIOS (UEFI) motherboard modern, sehingga SSD M.2 dapat secara otomatis dikenali dan diakses setelah dipasang ke slotnya. M.2 dirancang untuk menggantikan SATA, terutama mSATA yang umumnya digunakan di laptop, dan kini semakin populer digunakan di PC desktop.
Sebab, antarmuka SATA sebelumnya lebih diperuntukkan untuk hard disk, tidak mampu menangani kecepatan yang terus meningkat dari SSD secara efisien. Faktor bentuk M.2 mirip dengan mSATA, berbentuk PCB persegi panjang kecil dengan konektor di ujungnya untuk dimasukkan ke slot M.2 di motherboard.
Ukuran fisik SSD M.2 bervariasi sesuai dengan standar spesifikasi yang dinyatakan dalam angka. Dua digit pertama merujuk pada lebar dalam milimeter, sementara digit berikutnya menunjukkan panjangnya. Misalnya, SSD dengan label "M.2 2280" memiliki lebar 22 mm dan panjang 80 mm, umumnya digunakan di PC desktop dan laptop. Sedangkan, "M.2 2230" memiliki ukuran 22 x 30 mm dan digunakan di perangkat mobile seperti konsol handheld seperti Steam Deck dan Asus ROG Ally.
Selain mendukung PCIe (NVMe), slot M.2 juga kompatibel dengan antarmuka SATA. Karena itu, SSD SATA juga tersedia dalam faktor bentuk ini. Untuk menghindari kesalahan dalam memasang, slot M.2 di motherboard dan konektor SSD M.2 dibedakan berdasarkan jenis antarmuka yang digunakan, yang dapat dikenali dari jumlah dan posisi celah atau "keys" di konektor.
SSD M.2 NVMe PCIe x4 hanya memiliki satu celah (M key), sedangkan SSD M.2 SATA atau SSD M.2 NVMe PCIe 2x memiliki dua celah (B dan M key). Slot di motherboard juga dilengkapi dengan pembatas yang disesuaikan dengan celah atau key di perangkat yang didukung.
Penting untuk memperhatikan bahwa dukungan antarmuka pada setiap slot M.2 di setiap motherboard dapat berbeda, perlu dipastikan terlebih dahulu. SSD M.2 SATA menawarkan kecepatan yang sebanding dengan SSD 2,5 inci yang terpasang melalui slot SATA di motherboard, dengan perbedaan hanya pada faktor bentuknya.
Sebaliknya, SSD M.2 NVMe menggunakan antarmuka PCIe dan menawarkan kecepatan transfer data yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan SSD SATA, baik dalam faktor bentuk 2,5 inci maupun M.2.
Sebagai gambaran, SSD M.2 NVMe PCIe 5.0 x4 terbaru dapat mentransfer data hingga belasan gigabyte per detik, sementara SSD SATA memiliki batasan kecepatan maksimum hanya sekitar 600 MB atau 0,6 GB per detik.
Salah satu kelemahan slot M.2 adalah jumlahnya yang relatif lebih sedikit di motherboard, biasanya hanya ada tiga atau lebih sedikit. M.2 juga tidak dapat digunakan untuk hard disk. Oleh karena itu, slot SATA masih diperlukan saat ini untuk menambah kapasitas penyimpanan.
Sebagai alternatif, ada adapter M.2 NVMe ke PCIe yang dapat dipasang ke slot PCIe di motherboard untuk menambah jumlah slot M.2 yang tersedia.
----
Demikian artikel mengenai Perbedaan Antara Slot SATA, PCIe, dan M.2 di Motherboard yang harus kamu tahu. Semoga bermanfaat.
Oia, jika kamu ingin membeli produk memori seperti SSD, Hard Disk, Flashdisk, RAM, dan Kartu memori yang berkualitas atau aksesoris gadget dan komputer yang resmi dan murah, kamu bisa langsung membelinya di store marketplace DiKlikAja seperti di Shoppe, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Blibli.
Jika kamu ragu, atau ingin membeli secara offline, kamu juga bisa datang langsung ke office / toko DiKlikAja.com di alamat; Rukan Mangga Dua Square Blok C No.32, Jl. Gunung Sahari Raya No.1, Jakarta Utara, Indonesia, 14420.
Leave a Reply Cancel Reply