Jakarta, Indonesia – 13 Mei 2021
Setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya, seluruh umat Muslim di seluruh dunia menyambut kemenangan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Di Indonesia sendiri, pemerintah melalui sidang Isbatnya telah memutuskan bahwa Hari Raya Idul fitri jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021. Berakhirnya bulan Ramadhan sekaligus menandai dimulainya bulan Syawal dan karenanya perayaan Idul Fitri memiliki makna tersendiri bagi seluruh umat Muslim.
Berikut ini sekilas informasi mengenai Pengertian dan Sejarah Idul Fitri bagi Umat Islam.
Pengertian Idul Fitri
Pengertian Idul Fitri ada yang memaknainya sebagai kembali ke fitrah, yakni asal kejadian manusia yang suci-bersih dari dosa, layaknya bayi baru lahir.
Pengertian demikian dikaitakan dengan hadits Rasulullah SAW dari sahabat Abu Hurairah. Ia berkata:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Sejarah Hari Raya
Sebelum ajaran Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw di Makkah, masyarakat Jahiliyah Arab sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan.
Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta-pora. Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka juga merayakan hari raya dengan bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta minuman memabukkan.
‘’Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno,’’ tulis Ensiklopedi Islam.
Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriyah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.”
(HR Daud dan Nasai)
Sejarah Idul Fitri
Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah.
Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy.
Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan pasukan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.
Dari sinilah lahirnya ungkapan “Minal ‘Aidin wal Faizin” yang lengkapnya ungkapan doa kaum Muslim saat itu: Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin — Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.
Ibadah dan Tradisi Pada Idul Fitri
Pada tanggal 1 Syawal mulai akhir bulan puasa Ramadan, dan Idul Fitri. Pagi-pagi selalu dilakukan Shalat Idul Fitri. Shalat Id ini disunnahkan di lapangan atau bahkan jalan raya (terutama di kota-kota besar) ketika daerah ibadah tidak cukup untuk menampung jamaah.
Shalat Id (Eid) dilakukan di awal waktu sebelum khotbah. Hukum Idul Fitri Shalat adalah sunnah mu’akkad. Pada malam sebelum dan setelah hari raya, Kaum Muslim disunnahkan meramaikan dengan takbir gemuruh.
Takbir mulai bergema setelah Syawal dimulai. Selain shalat Idul Fitri, umat Islam juga wajib membayar zakatdengan makanan pokok (Di Indonesia Beras), atau dalam bentuk uang yang setara nilai tersebut. Tujuan dari zakat itu sendiri adalah untuk memberikan kebahagiaan kepada yang membutuhkan.
Kemudian, khotbah diberikan setelah shalat Idul Fitri berlangsung, dan dilanjutkan dengan doa. Setelah itu, umat Islam di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan atau halal bihalal/silaturahim, kadang-kadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.
Demikian informasi mengenai Idul Fitri bagi umat Islam. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.
Leave a Reply Cancel Reply